Tuesday, November 30, 2010

apakah arti keluarga ?





tak pernah ku menyangka akan seprti ini
aku bukan anak dengan masa kecil yang kurang bahagia
masa kecil ku sangat menyenangkan dengan kalian
senyum selalu terpancar di wajah ku saat bersama kalian
kalian tidak pernah membedakan ku dengan saudara kandung ku
kalian orang tua yang sangat adil
aku sangat membanggakan kalian saat itu
saat kalian tersenyum melihat tingkah lucu kami
saat kita satu keluarga dengan canda dan tawa di tiap waktu
dengan satu cinta dan satu kebersamaan.

bukan kalian yang sekarang yang saling menjatuhkan
kalian yang di penuhi rasa benci satu sama lain
kalian  yang penuh dengan amarah.
andai Tuhan beri ku keajaiban
aku ingin kembali kemasa kecil ku dan tak ingin seperti ini
tak ingin melihat pertengkaran kalian
tak ingin mendengar kalian saling menghancurkan
apa yang terjadi dengan kalian apakah materi yang selama ini buat kita bahagia berbalik menjadi sebuah mata pisau yang memotong tali kasih antara kita.

dimana kalian?
dimana orang yang selalu menjaga ku dlu saat aku kecil
kenapa saat aku menginjak usia labil seperti ini kalian mengucilkan ku hanya karna kebencian kalian satu sama lain.
apa ini arti keluarga yang sesungguhnya

Saturday, November 20, 2010

PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH

MENGATASI DAN MENCEGAH ATHEROSKLEROSIS (PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH) 



 Jika dipakai setiap hari dalam waktu lama, fungsi benda akan menjadi aus dan strukturnya juga mulai berubah. Begitu pula dengan tubuh manusia. Seiring dengan bertambahnya usia, organ tubuh mulai menampakkan perubahan, misalnya kulit yang semula halus dan lembut semakin lama mulai mengeriput, ginjal yang berfungsi optimal, mulai terjadi penurunan fungsi.

Pembuluh darah pun juga dapat berubah, dari yang semula berstruktur lembut dan kenyal menjadi kaku dan tebal akibat penimbunan zat lemak, dari makanan berlemak dan berkolesterol yang kita konsumsi setiap hari.

Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah yang mengangkut sari-sari makanan (protein, lemak, glukosa, dan lain-lain) ke seluruh jaringan tubuh. Setiap hari proses tersebut selalu berjalan, sehingga terjadi penimbunan zat lemak dalam pembuluh darah yang semakin lama semakin menebal sehingga terjadi pengerasan dan pengapuran pada dinding pembuluh darah dan pembuluh darah pun menyempit. Kondisi ini seperti pipa yang mengalirkan air. Dalam air juga terdapat bahan-bahan yang akan
mengendap di permukaan dalam pipa. Pipa akan berkerak oleh endapan yang terdapat dalam air, sehingga lubang pipa menyempit. Hal ini tentunya akan mengurangi volume debit air, bahkan dapat membuat aliran air tersendat.

Pembuluh darah yang mengalami penyempitan akibat penimbunan zat lemak disebut dengan atherosklerosis. Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan aliran darah terhambat yang berefek pada terganggunya metabolisme dalam tubuh serta dapat menimbulkan kerusakan pada beberapa organ vital. Jika yang terserang pembuluh darah otak, orang tersebut dapat menjadi pelupa dan pada kondisi kritis dapat menyebabkan stroke.

Jika endapan lemak terjadi pada pembuluh darah pada jantung, jantung masih dapat memberi imbangan dengan memompa darah lebih keras melawan hambatan endapan lemak pada permukaan dalam pembuluh darah. Jika endapan terlalu tebal dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ vital dalam tubuh. Hal ini menyebabkan organ-organ tersebut mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen yang seharusnya diperoleh melalui aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Dalam keadaan kritis, pembuluh darah dapat tersumbat sama sekali yang menyebabkan serangan jantung, stroke, myocardial infarction, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan komplikasi serius lainnya. Kondisi ini sangat membahayakan, oleh karena itu sebaiknya kita perlu mencegahterjadinya atherosklerosis.

Banyak faktor yang menyebabkan atherosklerosis, antara lain:


*Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, juga makanan yang mengandung lemak jenuh. Misalnya: jeroan, daging sapi, dan lain-lain.

*Terlalu banyak makan dan melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak yang ditimbun di bawah kulit dan juga menimbulkan endapan zat lemak yang akan melekat dalam pembuluh darah.

*Kurang olahraga. Saat tubuh kita bergerak dan berolahraga, kalori dalam tubuh akan
dibakar, sehingga kalori tidak akan tertimbun dalam tubuh. Jarang melakukan olahraga menyebabkan kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak dan secara terus-menerus menyebabkan timbunan lemak.

*Merokok dan minum minuman keras.Merokok dapat membuat darah lebih mudah menggumpal dan membuat pembuluh-pembuluh darah lebih mudah menciut. Kondisi ini dapat memicu
timbulnya atherosklerosis. Alkohol juga dapat mengentalkan darah yang juga dapat memicu atherosklerosis.

Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya atherosklerosis, yaitu:


1.Mengkonsumsi makanan dengan proporsi dan gizi berimbang.

2.Menghindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi,juga menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh.

3.Banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan berserat juga dapat membantu menurunkan kolesterol darah.

4.Berolahraga secara teratur. Selain membuat tubuh menjadi lebih bugar dan kuat, olahraga dapat membakar kalori dan lemak, sehingga kandungan kalori dan lemak tidak akan tertimbun dalam tubuh.

5.Diet berkadar lemak rendah. Dari hasil penelitian, diet berkadar lemak rendah dapat menurunkan konsentrasi kolesterol dan trigliserida. Oleh karena itu, makanan berkadar lemak rendah baik untuk dikonsumsi seperti susu non-fat, minyak goreng low-fat, dan lain-lain.

6.Menghindari merokok dan minuman keras.


Untuk mengatasi atherosklerosis dapat digunakan tanaman obat yang mempunyai efek dapat melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Berikut ini beberapa formula ramuan tanaman obat yang dapat digunakan:

Resep 1.
30 gram daun dewa + 3 kuntum bunga mawar + 1 kuntum bunga soka yang
besar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya
diminum 2 kali sehari.

Resep 2.
2-3 buah mengkudu matang + 15 lembar daun salam + 30 gram temu lawak +
30 gram temu hitam, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 800
cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali
sehari.

Resep 3.
15 gram jamur putih kering + 10 gram jamur kuping hitam kering,
keduanya direndam dahulu hingga lembut, direbus atau dibuat sop, lalu airnya
diminum dan jamurnya dimakan. Lakukan secara teratur.

Resep 4.
30 gram daun dewa + 5 lembar daun sambung Nyawa + 30 gr Daun Jati
Belanda, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya
diminum 2 kali sehari.

Catatan :untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, dan panci
kaca. Tetap konsultasi ke dokter.

Sumber: hembing

 

ASMA

Penyebab

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu , bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olahraga atau berada dalam cuaca dingin. stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Gejala

 

frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan bengek serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi  bengek, batuk dan sesak nafas. bunyi bengek terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

Pengobatan

 

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembulu darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengkonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
  • gangguan proses penyembuhan luka
  • terhambatnya pertumbuhan anak-anak
  • hilangnya kalsium dari tulang
  • perdarahan lambung
  • katarak prematur
  • peningkatan kadar gula darah
  • penambahan berat badan
  • kelaparan
  • kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).